Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru
termasuk dalam 4 wilayah Kabupaten, yaitu; Kab. Probolinggo, Kab. Pasuruan, dan
Kab. Malang dan Kab. Lumajang. Kawasan ini banyak dikenal oleh wisatawan asing
maupun domestik, terutama kawasan Bromo.
Untuk menuju G. Bromo dari arah
Pasuruan. Dari Surabaya - Probolinggo turun di Pasuruan - Tosari-Wonokitri.
Disini kita meneruskan perjalanan menuju G. Penanjakan, atau masuk ke lautan
Pasir dan menuju puncak G. Bromo.
G. Pananjakan mrupakan titik pandang
terbaik ke arah kawasan G. Bromo, dimana Kawah Bromo nampak sebagai suatu
panorama yang amat eksotik, dengan kepulan asap dan warna-warni punggungan
bukit bekas lelehan lava belerang disekitarnya dan hamparan padang pasir mengelilinginya.
Disini pemandangan matahari terhimpun nampak lebih indah dengan puncak G.
Semeru sebagai latanya.
Bila dari arah Probolinggo - Sukapura
terus ke Ngadisari. Dari Ngadisari - Cemoro Lawang 3 Km.
Suhu kawasan Bromo antara 5-14 derajat
selsius. Dari padang pasir Bromo kita dapat naik ke G. batok, G. Kursi, maupun
Gunung Pananjakan. Di kawasan H. Bromo ini banyak dijumpai panorama yang sangat
menkjubkan.
Malang - Tumpang, kemudian menuju desa
Ranupane (2.200 m) dengan melewati desa Gubug Klakah (1.100 m) dan Ngadas
(2.000 m) dengan truk atau Jeep.
Ranupane menuju Ranu Kumbolo 2.400 m
dpl berjarak 13 Km memakan waktu 3-4 jam.
Dari Ranu Kumbolo menuju Kalimati
(2.700 m) di tempuh 2-3 jam. Air dapat dicapai di Sumbermani, kearah barat
menelusuri pinggiran hutan kalimati dengan menempuh perjalanan 1 jam.
Kalimati - Puncak ditempuh 3-4 jam.
Dari puncak turun kembali ke Kalimati
membutuhkan waktu1-2 jam, dan 2-3 jam untuk sampai di Ranu Kumbolo. Dari Ranu
Kumbolo menuju Ranu Pane dibutuhkan waktu 3 jam.
Turun dari Ranupane kearah Tumpang
kita dapat juga menuju kawasan G. Bomo, melalui pertigaan Jemplang (2 Km.
Sebelum desa Ngadas) ke arah kanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar