A
DEFINISI
DAN DOMAIN PERILAKU KONSUMEN
empat tipe makna konsumsi yang dialami konsumen
secara garis besar:
a
self concept attachment, (konsep
pemasangan diri)
yaitu produk membantu pembentukan identitas diri
konsumen. ( pembelian parfum, perhiasan, kemeja, sepatu, mobil, dll yang bersifat
eksklusif)
b
nostalgic attachment, (pemasangan rindu)
yaitu produk yang bisa menghubungkan consumen dengan
kenangan masa lalunya. (album music lama yang dirilis ulang, acara tembang
kenangan di televise, reuni sekolah, temu alumni, dll)
c
interdependence, (saling ketergantungan)
dimana produk menjadi bagian dari rutinitas
sehari-hari pelanggan. (pembelian alat-alat rumah tangga yang digunakan setiap
hari, sabun mandi, pasta gigi, sikat gigi, naik angkutan umum ketempat kerja,
dlsb)
d
love (cinta)
dimana produk membangkitkan ikatan emosional
tertentu, seperti kehangatan, kegairahan, dan emosi lainnya. (acara hash house
harrier dan management out bound)
the dark side of consumer behavior
merupakan keinginan, pilihan, dan tindakan konsumen
yang negative terhadap diri sendiri dan/atau masyarakat sekitarnya.
the dark side of consumer behavior dapat
diklasifikasikan dalam beberapa hal sebagai beriktut:
1
Addicitive Consumption
(kecanduan internet, dan chatting, video game,
narkoba, dll)
2
compulsive consumption
(konsumen cenderung secara permanen terdorong untuk
selalu berbelanja, sekalipun tidak membutuhkan produk yang dibeli. bahkan,
secara financial tidak mampu untuk membelinya)
3
consumed consumers
yaitu orang yang dimanfaatkan atau dimanipulasi,
baik secara sukarela maupun tidak, demi kepentingan komersial tertentu (exp;
prostitusi, penjualan organ tubuh, penjualan bayi, dll)
4
aktivitas-aktivitas illegal.
devinisi-devinisi perilaku konsumen
1
perilaku konsumen (Craig-Less, Joy & Browne 1995)
adalah aktivitas-aktivitas individu dalam pencarian,
pengevaluasian, pemerolehan, pengkonsumsi, dan penghentian pemakaian barang dan
jasa.
2
perilaku konsumen (Solomon 1999)
adalah study mengenai proses-proses yang terjadi
saat individu atau kelompok menyeleksi, membeli, menggunakan, atau menghentikan
produk, jasa, ide, atau pengalaman dalam rangka memuskan keinginan dan hasrat
tertentu.
3
perilaku konsumen schiffman
kanuk 2000
adalah perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam
mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi, dan menghentikan produk, jasa, dan
gagasan
4
perilaku konsumen (Hawkins, Best & Coney 2001)
adalah study mengenai individu, kelompok atau
organisasi dan proses-proses yang dilakukan dalam memilih, menentukan,
mendapatkan menggunakan, dan menghentikan pemakaian produk, jasa, pengalaman,
atau ide untuk memuaskan kebutuhanm serta dampak proses-proses tersebut
terhadap konsumen dan masyarakat.
5
perilaku konsumen (Sheth & Mittal 2004)
adalah aktifitas mental dan fisik yang dilakukan
oleh pelanggan rumah tangga (konsumen akhir) dan pelanggan bisnis yang
menghasilkan keputusan untuk membayar, membeli, dan menggunakan produk dan jasa
tertentu.
beberapa definisi diatas memiliki kemiripan satu
sama lain:
v tipe pelanggan meliputi
hal-hal berikut ini:
a.
konsumen akhir / konsumen rumah
tangga
yaitu konsumen yang melakukan pembelian untuk
kepentingan diri sendiri, keluarga, atau keperluan hadiah bagi teman maupun
saudara, tanpa bermaksud untuk memperjualbelikan (pembelian dilakukan
semata-mata untuk keperluan konsumsi sendiri)
b.
konsumen bisnis/konsumen organisasional/konsumen industrial/konsumen
antara
adalah jenis konsumen yang melakukan pembelian untuk
keperluan pemrosesan lebih lanjut, kemudian dijual (produsen); disewakan kepada
pihak lain; dijual kepada pihak lain (pedagang); digunakan untuk keperluan
layanan social dan kepentingan public (pasar pemerintah dan organisasi).
dengan demikian meliputi organisasi bisnis dan
nirlaba (seperti rumah sakit, sekolah, instansi pemerintah, LSM, dlsb)
v peranan konsumen terdiri
atas hal-hal sebagai berikut:
a.
user
adalah orang yang benar-benar (secara actual)
mengkonsumsi atau menggunakan produk atau mendapatkan manfaat dari produk
barang atau jasa yang dibeli.
b.
payer
adalah orang yang mendanai atau membiayai pembelian
c.
buyer
adalah orang yang berpartisipasi dalam pengadaan
produk dari pasar.
masing-masing peranan diatas bisa dilakukan oleh
satu orang, bisa pula dilakukan individu yang berbeda.
v perilaku pelanggan terdiri
atas:
1
aktifitas mental:
(seperti menilai kesesuaian merek produk, menilai kualitas produk berdasarkan informasi
yang diperoleh dari iklan, dan mengevaluasi pengalaman actual dari konsumsi
produk/jasa.
2
aktifitas fisik:
(meliputi mengunjungi toko, membaca panduan
konsumen/catalog, berinteraksi dengan wiraniaga, dan memesan produk.
UU No. 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen
(20 April 1999) dalam kaitannya dengan
hubungan antara konsumen dan produsen (termasuk penyedia jasa). UU ini
dimaksudkan untuk memberikan perlindungan konsumen berdasarkan manfaat;
keadilan; keseimbangan; keamanan; dan keselamatan konsumen; serta kepastian
hukum.
tujuan
perlindungan konsumen dalam pasal 3 UU No. 8 tahun 1999:
1)
meningkatkan kesadaran, kemampuan, dan kemandirian konsumen untuk
melindungi diri.
2)
mengangkat harkat dan martabat konsumen dengan cara menghindarkannya
dari ekses negative pemakaian barang/jasa.
3)
meningkatkan pemerdayaan konsumen dalam memilih, menentukan, dan
menuntut hak-haknya sebagai konsumen.
4)
menciptakan system perlindungan yang mengandung unsure kepastian hukum
dan keterbukaan informasi serta akses untuk mendapatkan informasi.
5)
menumbuhkan kesadaran pelaku usaha mengenai pentingnya perlindungan
konsumen sehingga tumbuh sikap yang jujur dan bertanggung jawab dalam berusaha.
6)
meningkatkan kualitas barang dan jasa yang menjamin kelangsungan usaha
produksi barang dan/jasa, kesehatan, kenyamanan, dan keselamatan consumen
dalam pasal 4 UU No. 8 tahun 1999 ditetapkan bahwa
hak-hak konsumen meliputi beberapa hal berikut ini:
ü hak atas kenyamanan, keamanan,
dan keselamatan dalam mengonsumsi barang dan/jasa.
ü hak untuk memilih barang
dan/jasa serta mendapatkan barang dan/jasa tersebut sesuai dengan nilai tukar
dan kondisi serta jaminan yang dijanjikan
ü hak atas informasi yang
benar, jelas, dan jujur mengenai kondisi dan jaminan barang dan/jasa.
ü hak untuk didengar pendapat
dan keluhannya atas barang dan/jasa yang digunakan.
ü hak untuk mendapatkan
advokasi, perlindungan, dan upaya penyelesaian sengketa perlindungan konsumen
secara patut.
ü hak untuk mendapatkan pembinaan
dan pendidikan konsumen.
ü hak untuk diperlakukan atau
dilayani secara benar dan jujur serta tidak di diskriminatifkan.
ü hak untuk mendapatkan
kompensasi, ganti rugi, dan/ penggantian, apabila barang dan/jasa yang diterima
tidak sebagai mana mestinya.
dalam pasal 5 UU No. 8 tahun 1999. sebagai
penyeimbang kewajiban konsumen.
ü konsumen wajib membaca atau
mengikuti petunjuk informasi dan prosedur pemakaian atau pemanfaatan barang
dan/jasa, demi keamanan dan keselamatan.
ü konsumen wajib beritikad
baik dalam melakukan transaksi pembelian barang dan/jasa.
ü konsumen wajib membayar
sesuai dengan nilai tukar yang disepakati.
ü konsumen wajib mengikuti
upaya penyelesaian hukum sengketa perlindungan konsumen secara patut.
B
KERANGKA
ANALISIS PERILAKU KONSUMEN JASA
klasifikasi tiga proses keputusan konsumen:
1)
pembelian (tahap
identifikasi kebutuhan, pencarian informasi, tahap evaluasi alternative)
mencangkup semua aktifitas konsumen yang terjadi
sebelum terjadinya transaksi pembelian dan pemakaian jasa.
2)
konsumsi
merupakan tahap proses keputusan konsumen, dimana
konsumen membeli dan menggunakan produk atau jasa.
3)
evaluasi purna beli
merupakan tahap proses pembuatan keputusan sewaktu
konsumen menentukan akapakah ia telah membuat keputusan yang tepat atau tidak.
C
IDENTIFIKASI
KEPUTUSAN
proses
pembelian diawali ketika seseorang mendapatkan stimulus (pikiran, tindakan atau
motivasi) untuk melakukan pembelian:
a.
commercial cues
yaitu kejadian atau motivasi yang memberikan
stimulus bagi konsumen untuk melakukan pembelian, sebagai hasil usaha promosi
perusahaan. (exp; iklan paket wisata, dll)
b.
social cues
adalah stimulus yang didapatkan dari kelompok
referensi yang dijadikan panutan atau acuan oleh seseorang.
c.
physical cues
yaitu stimulus yang ditimbulkan karena rasa haus,
lapar, lelah, dan biological cuel lainnya. (exp; seseorang yang sedang lapar
mempertimbangkan untuk singgah di salah satu restoran siap saji terdekat, dll)
enam faktor motifasi berbelanja hedonis (Arnold
& Reynolds 2003) :
Ø
adventure shopping
yaitu berbelanja untuk stimulasi, petualangan, dan
merasa “berada di dunia lain”
§
bagi saya, berbelanja merupakan sebuah petualangan
§
bagi saya, berbelanja dapat membangkitkan semangat
§
berbelanja membuat saya merasa seperti berada di dunia saya sendiri.
Ø
social shopping
yaitu berbelanja untuk menikmati kebersamaan dengan
teman dan keluarga, bersosialisasi selagi berbelanja dan berinteraksi dengan
orang lain.
§
saya berbelanja dengan teman atau keluarga saya untuk bersosialisasi.
§
saya senang bersosialisasi dengan orang lain sewaktu berbelanja
§
berbelanja dengan orang lain merupakan pengalaman untuk menciptakan
ikatan persaudaraan.
Ø
gratification shopping
yaitu berbelanja untuk stress relief, menghilangkan
mood negative dan berbelanja sebagai perlakuan khusus bagi diri sendiri.
§
pada waktu perasaan saya sedang tidak enak, saya pergi berbelanja untuk
mengubah suasana hati.
§
bagi saya, berbelanja merupakan sebuah cara untuk mengobati stress.
§
saya pergi berbelanja, bila saya ingin memperlakukan diri saya secara
khusus.
Ø
idea shopping
yaitu berbelanja dalam rangka mengikuti trend dan
fashion baru, atau untuk melihat produk dan inovasi baru.
§
saya pergi berbelanja agar dapat selalu mengikuti tren
§
saya pergi berbelanja agar dapat selalu mengikuti mode terbaru.
§
saya pergi berbelanja untuk melihat produk terbaru.
Ø
role shopping
yaitu kesenangan
yang didapatkan lewat berbelanja untuk orang lain, termasuk di dalamnya
perasaan senang, manakala menemukan hadiah terbaik untuk orang lain.
§
saya suka berbelanja untuk orang lain, karena jika mereka merasa
senang, saya juga merasa senang.
§
saya menikmati berbelanja untuk teman dan keluarga saya
§
saya menikmati melihat-lihat berbagai toko untuk mendapatkan hadiah
yang sempurna bagi seseorang.
Ø
value shopping
yaitu berbelanja untuk mendapatkan diskon dan harga
khusus.
§
sebagian besar belanja saya dilakukan ketika ada diskon
§
saya suka mencari diskon sewaktu berbelanja
§
saya suka menawar jika sedang berbelanja
D
PENCARIAN
INFORMASI
identifikasi masalah/kebutuhan pelanggan biasanya
mempertimbangkan hanya sebagian merek, produk atau pemasok yang diorganisasikan
ke dalam beberapa berikut ini::
Ø
awareness set (semua merek yang di kenal)
terdiri atas merek-merek atau pemasok-pemasok yang
diketahui pelanggan.
Ø
evoked set (merek-merek yang diingat)
terdiri atas merek atau pemasok dalam sebuah
katagori produk atau jasa yang diingat pelanggan sewaktu membuat keputusan
pembelian.
Ø consideration set (merek-merek
yang dipertimbangkan untuk dibeli)
terdiri atas merek atau pemasok didalam evoked set
yang akan dipertimbangkan pelanggan untuk dibeli setelah merek atau pemasok
yang dianggap tidak memenuhi kebutuhan di eliminasi
lima kelompok sumber informasi bagi pelanggan (Peter
& Donnelly 2003):
Ø
sumber internal
berupa pengalaman sebelumnya dalam menangani
kebutuhan serupa.
Ø
sumber kelompok,
yaitu pihak-pihak relevan lain (seperti teman,
keluarga, tetangga, dan rekan kerja) yang diyakini konsumen memiliki keahlian
khusus dalam keputusan pembelian terkait.
Ø
sumber pemasaran
berupa iklan, wiraniaga, dealer, kemasan, dan
pajangan.
Ø
sumber public
meliputi publisitas (seperti artikel dikoran tentang
produk) dan pemeringkatan independen terhadap produk (contohnya; hasil riset
produk dan warta konsumen).
Ø
sumber eksternal,
yaitu menangani, menilai, dan mungkin pula mencoba
produk atau jasa sewaktu berbelanja.
strategi pencarian informasi:
ü
mencari lebih banyak informasi, khususnya dari sumber personal
terpercaya (teman, rekan kerja, dan saudara)
ü
mengandalkan reputasi perusahaan jasa.
ü
mencari garansi dan jaminan.
ü
bertanya pada karyawan jasa mengenai jasa-jasa alternative.
ü
mencari peluang untuk mencoba jasa sebelum pembelian (exp; kunjungan
pertama gratis ke fitness center, seminggu pertama gratis di play group, dll)
ü
menggunakan worlk wide web untuk mencari informasi.
ü
setia pada jasa saat ini, karena lebih familiar dengan kinerjanya.
ü
mencari tangibles cues atau bukti fisik lainnya sebagai sarana untuk
menilai kualitas jasa dan menekan persepsi terhadap risiko jasa.
E
CUSTOMER
CONVENIENCE
adalah persepsi konsumen terhadap waktu dan usaha
berkaitan dengan pembelian atau pemakaian suatu jasa.
identifikasi lima jenis Service Convenience (Berry,
et al 2002):
§
decision convenience
merupakan persepsi konsumen terhadap biaya waktu dan
usaha untuk membuat keputusan pembelian atau pemakaian jasa. keputusan seperti
ini meliputi apakah akan melakukan sendiri atau membeli jasa (make-or-buy
decision), pemilihan pemasok jasa dan penentuan jasa spesifik akan dibeli.
(mengurus balita sendiri atau memasukkan ke play group atau child care center,
masak sendiri atau catering, naik angkutan umum atau menggunakan kendaraan
sendiri, dlsb)
§
access convenience
yakni persepsi konsumen terhadap biaya waktu dan
usaha untuk menginisiasi penyampaian jasa. termasuk didalamnya adalah
tindakan-tindakan yang harus dilakukan pelanggan untuk memesan atau meminta
jasa/layanan ( misalnya; datang langsung, via telepon, internet, fax, dlsb)
§
transaction convenience
yakni persepsi pelanggan terhadap biaya waktu dan
usaha untuk mengadakan sebuah transaksi. tipe kenyamanan ini berfokus pada
tindakan-tindakan yang harus dilakukan pelanggan untuk mendapatkan hak atas
pemakaian jasa.
§
benefit convenience
adalah persepsi pelanggan terhadap biaya waktu dan
usaha untuk mengalami manfaat inti jasa.
§
postbenefit convenience
yakni persepsi pelanggan terhadap biaya waktu dan
usaha sewaktu mengkontak kembali penyedia jasa setelah tahap manfaat jasa
(benefit stage). (kebutuhan konsumen untuk reparasi, pemeliharaan atau
penukaran produk, dlsb)
F
SEGMENTASI,
TARGETING. DAN POSITIONING JASA
Sasaran utama proses Segmentasi, Targeting. Dan
Positioning Jasa (STP)
adalah menciptakan
dan mempertahankan citra unik merek perusahaan dalam benak konsumen sedemikian
rupa. sehingga, merek tersebut memiliki keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan.
v segmentasi pasar
segmentasi bisa diartikan sebagai proses
mengelompokkan pasar keseluruhan yang heterogen menjadi kelompok-kelompok atau
segmen-segmen yang memiliki kesamaan dalam hal kebutuhan, keinginan, perilaku
dan/respon terhadap program pemasaran spesifik.
prosedur segmentasi, targeting, positioning secara
rinci meliputi tiga tahap pokok sebagai berikut:
Ø segmentasi
§
segmentasi pasar menggunakan variable-variabel permintaan, seperti
kebutuhan pelanggan, keinginan pelanggan, manfaat yang dicari (benefits
sought), solusi atas masalah yang dihadapi, situasi pemakaian, dlsb.
§
mandeskripsikan segmen pasar yang signifikan menggunakan
variable-variabel yang bisa membantu perusahaan memahami cara melayani
kebutuhan tersebut.
Ø targeting
§
mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen menggunakan
variabel-variabel yang bisa menguantifikasi kemungkinan permintaan dari setiap
segmen, biaya melayani tiap segmen, biaya memproduksi memproduksi produk dan
jasa yang diinginkan pelanggan, dan kesesuaian antara kompetensi inti
perusahaan dan peluang pasar sasaran.
§
memilih satu atau lebih segmen sasaran yang ingin dilayani berdasarkan
potensi laba segmen tersebut dan kesesuaiannya dengan strategi korporat
perusahaan.
Ø positioning
§
mengidentifikasi konsep positioning bagi produk dan jasa perusahaan
yang atraktif bagi pelanggan sasaran dan kompatibel dengan citra korporat yang
diharapkan peruahaan.
kliteria segmen potensial (Evans 2003)
Ø karakteristik segmen
§
identifikasi
diferensiasi segmen dari segmen-segmen yang lain,
artinya segmen yang diidentifikasi benar-benar berbeda dengan segmen-segmen
lain.
§
measurability
identifikasi segmen dalam hal perbedaan
karakteristik individual dan rumah tangga, atau karakteristik “terukur” lainnya
harus dilakukan.
Ø homogenitas
§
variasi.
heterogenitas antar segmen dalam hal respons
perilaku.
§
stabilitas
segmen-segmen yang ada harus relative stabil
sepanjang waktu dan peralihan konsumen dari satu segmen ke segmen yang lain
tidak boleh terlalu sering terjadi.
§
keselarasan (congruity)
homogenitas di dalam segmen yang sama dalam hal
respons perilaku.
Ø kegunaan/manfaat
§
aksesibilitas
segmen-segmen yang ada harus bisa diakses dalam hal
media komunikasi dan gerai distribusi. / konsumen harus dapat terjangkau oleh
pemasar.
§
substansialitas
segmen harus cukup besar sehingga memungkinkan
dirancang untuk dilaksanakannya program pemasaran spesifik.
Ø kliteria strategis
§
potensi
segmen-segmen harus memiliki potensi cukup besar
bagi tujuan pemasaran, seperti profitabilitas.
§
daya tarik (attractioness)
segmen-segmen harus menarik secara structural bagi
produsen,…. exp; bisa menciptakan keunggulan kompetitif bagi perusahaan
bersangkutan.
Variabel-Variabel Segmentasi Dan
Dekriptor Pasar
KOMPONEN
|
PASAR
KONSUMEN AKHIR
|
PASAR INDUSTRIAL
|
|
segmentasi
|
Kebutuhan,
keinginan, manfaat, solusi atas masalah, situasi pemakaian, tingkat pemakaian
|
Kebutuhan,
keinginan, manfaat, solusi atas masalah, situasi pemakaian, tingkat
pemakaian, ukuran industry, pasar yang dilayani, saluran distribusi
|
|
deskripsi
|
· demografis
|
Usia,
penghasilan, status pernikahan, tipe dan ukuran keluarga, gender, kelas
social, siklus hidup keluarga, pendidikan, dan lain-lain
|
Industry,
ukuran, lokasi, pemasok saat ini, utilisasi teknologi, dll
|
· psikografis
|
Gaya hidup,
nilai dan karakteristik kepribadian
|
Karakteristik
kepribadian pengambilan keputusan.
|
|
· perilaku
|
Situasi
pemakaian, tingkat pemakaian, produk komplementer, dan produk substitusi yang
digunakan, loyalitas merek, dll.
|
Situasi
pemakai, tingkat pemakaian, produk komplementer dan substitusi yang
digunakan, loyalitas merek, ukuran pemesanan, aplikasi, dll
|
|
· Pengambilan
keputusan
|
Pilihan
individu atau kelompok (keluarga), pembelian keterlibatan tinggi atau rendah,
sikap dan pengetahuan tentang kelas produk, sendivitas harga, dll.
|
Formulasi
prosedur pembelian, ukuran dan karakteristik kelompok pembuat keputusan,
pemakaian konsultan eksternal, criteria pembelian, pembelian yang
tersentralisasi (terdesentralisasi), sensitivitas harga, biaya beralih
pemasok, dll.
|
|
|
· Pola media
|
Tingkat
pemakaian, tipe media yang digunakan, frekuensi pemakaian, dll
|
Tingkat
pemakaian, tipe media yang digunakan, frekuensi pemakaian, penerimaan
terhadap wiraniaga, dll.
|
contoh basis segmentasi pasar konsumen
akhir dan pasar individual
Pasar konsumsi akhir
|
||
Basis
segmentasi
|
Contoh
segmentasi
|
|
geografis
|
Benua
|
Asia,
afrika, eropa, amerika, Australia, antartika
|
Kawasan
global
|
Asia
tenggara, mediterania, eropa barat, dll
|
|
Negara
|
Indonesia,
RRC, amerika serikat, Australia,dll
|
|
Kawasan
Negara
|
Kawasan
timur Indonesia, kawasan barat Indonesia, dll
|
|
Ukuran kota
atau desa
|
Kurang dari
5.000 orang, 5.000 – 19.999 orang, 20.000 – 49.999 orang, lebih dari 50.000
|
|
Kepadatan
penduduk
|
Urban,
sub-urban, rural,
|
|
iklim
|
Tropis,
sedang, dingin,
|
|
demografis
|
Usia
|
< 6
tahun, 6 – 12 tahun, 13 – 19 tahun, 20 – 29 tahun, 30 – 39 tahun, 40 – 49
tahun, 5o tahun +
|
Gender
|
pria dan
wanita.
|
|
Ukuran
keluarga
|
1 – 2
orang, 3 – 4 orang, 4 orang lebih.
|
|
Siklus
hidup keluarga
|
Singgle,
menikah dan belum punya anak, menikah dan punya anak, tunggal sendiri.
|
|
Penghasilan
|
Kurang dari
Rp. 500.000,- perbulan, - Rp. 999.999,- perbulan,. Rp. 1.000.000,- perbulan –
Rp. 1.999.999,- perbulan, Rp. 2.000.000 – Rp. 2.999.999,- perbulan – Rp.
3.000.000,- perbulan, dst.
|
|
Pendidikan
|
SD, SLTP,
SLTA, diploma, S1, S2, S3
|
|
Siklus
pernikahan
|
Single,
menikah, bercerai, duda/janda.
|
|
sosial
|
Budaya
|
Amerika,
hispanik, afrika, asia, eropa
|
Sub-budaya
· Agama
· Ras
· Kebangsaan
|
· Islam,
hindu, katolik, Buddha
· European,
American, asian American, African American, Hispanic American.
· Australia,
Indonesia, Malaysia, selandia baru, inggris.
|
|
Kelas
sosial
|
Kelas atas,
kelas menengah, kelas pekerja, kelas bawah.
|
|
Pikiran dan
perasaan
|
Pengetahuan
|
Pakar,
orang baru.
|
Keterlibatan
|
Tinggi,
sedang, rendah.
|
|
Sikap
|
Positif,
netral, negative.
|
|
Manfaat
yang dicari
|
Kenyamanan,
ekonomi, prestice.
|
|
Innovativeness
|
Innovator,
early adopter. early majority, laggards, non-adopter.
|
|
Readiness
stage
|
Unaware,
aware, interested, desirous, plan to purchase.
|
|
Persepsi
terhadap risiko
|
Tinggi,
sedang, rendah
|
|
perilaku
|
Penggunaan
media
|
Surat
kabar, majalah, TV, internet, dll
|
Penggunaan
media spesifik
|
Swasembada,
femina, ayah bunda, Jakarta post, dll
|
|
Metode
pembayaran
|
Kas,
cheque, kartu kredit,dll
|
|
Status
loyalitas
|
Tidak
loyal, agak loyal, loyal sejati, dll
|
|
Tingkat
pemakaian
|
Rendah,
sedang, tinggi.
|
|
Status
pemakaian
|
Nonpemakai,
mantan pemakai, pemakai saat ini, pemakai potensial.
|
|
Situasi
pemakaian
|
Berlibur,
dirumah, di kantor, commuting, dll
|
|
Ancangan
kombinasi
|
Psikografis
|
Achievers,
strivers, strugglers
|
Orang/situasi
|
Makan siang
bagi mahasiswa, makan malam bisnis bagi eksekutif
|
|
geodemografis
|
System
PRIZM (potensial ranking indexs by zip markets) yang mengelompokkan
lingkungan tempat tinggal di amerika ke dalam 62 kluser komsumen. setipa
kluser didasarkan pada kode pos, informasi demografis dari sensus penduduk,
dan informasi mengenai pemakaian produk, pengguna media, dan preferensi gaya
hidup.
|
v market targeting
evaluasi
terhadap daya tarik pasar bisadilakukan dengan menggunakan Sembilan (9)
criteria yang bisa dikelompokkan menjadi tiga faktor utama:
Ø faktor pertama:
ukuran
dan potensi pertumbuhan segmen.
Ø faktor kedua:
karakteristik
structural segmen, yang terdiri atas kompetisi, kejenuhan segmen,
protektabilitas, dan risiko lingkungan.
Ø faktor ketiga:
kesesuaian
antara produk dan pasar (product – market fit)
criteria
evaluasi segment pasar
kriteria
|
|
Deskripsi
|
Ukuran dan proteksi pertumbuhan segmen
|
Ukuran
|
Potensi pasar, penetrasi pasar saat ini.
|
pertumbuhan
|
Pertumbuhan dimasa lalu, prediksi terhadap perubahan
teknologi, dan seterusnya
|
|
Karakteristik structural segmen
|
Kompetisi
|
Hambatan masuk, hambatan keluar, posisi para pesaing,
kemampuan untuk membalas tindakan pesaing.
|
Kejenuhan segmen
|
Gap atau celah pasar, dll
|
|
Protektabilitas
|
Patentabilitas produk, hambatan masuk.
|
|
Risiko lingkungan
|
Risiko perubahan ekonomi, politik, dan teknologi
|
|
Kesesuaian antara produk dan pasar
|
Kesesuaian
|
Koherensi dengan kekuatan dan citra perusahaan
|
Hubungan dengan segmen lain
|
Sinergi, interaksi biaya, transaksi citra,
kanibalisasi
|
|
profitabilitas
|
Biaya masuk, tingkat margin, return on investment
(ROI)
|
lima
alternative pola seleksi pasar sasaran:
Ø single – segmen
concentration
perusahaan
memiliki satu segmen tunggal, dengan sejumlah pertimbangan.
Ø selective specialization
dalam
strategi ini, perusahaan memilih sejumlah segment pasar yang menarik dan sesuai
dengan tujuan dan sumber daya yang dimiliki. (walaupun masing-masing segmen
yang dipilih bisa memiliki sinergi kuat maupun tidak sinergi sama sekali, namun
paling tidak setiap segmen menjanjikan sumber penghasilan bagi perusahaan.
Ø market specialization
dalam
strategi ini, perusahaan berspesialisasi pada upaya melayani berbagai kebutuhan
dari kelompok atau segmen pelanggan tertentu.
(exp;
specialty store yang berkosentrasi pada kebutuhan balita; mulai dari pakaian
popok, mainan, sepatu, tempat tidur, dll
Ø product specialization
dalam
spesialisasi produk, perusahaan memusatkan diri pada penyedia jasa spesifik
tertentu yang dipasarkan kepada berbagai segmen pasar.
Ø full market coverage
dalam
strategi ini, perusahaan berusaha melayani semua kelompok pelanggan dengan
semua produk yang mungkin dibutuhkan.
v positioning jasa
positioning
(posisi) adalah cara produk,
merek atau organisasi perusahaan dipersepsikan secaral relative dibanding
dengan para pesaing oleh pelanggan saat ini, maupun calon pelanggan.
tiga
langkah utama menuju positioning:
Ø memilih konsep positioning
dalam
rangka memosisikan sebuah produk atau organisasi, pemasar harus menentukan apa
yang penting bagi pasar sasaran. setelah itu, pemasar dapat melakukan study
positioning untuk menentukan persepsi pasar sasaran terhadap berbagai produk
atau toko berdasarkan dimensi atau atribut penting yang digunakan.
Ø merancang dimensi atu fitur
yang paling efektif dalam mengomunikasikan posisi yang diharapkan.
sebuah
posisi bisa dikomunikasikan melalui nama merek, slogan, penampilan atau fitur
produk lainnya, tempat penjualan produk, penampilan karyawan, dan cara-cara
lainnya.
criteria
dasar positioning:
· important
yakni
variabel diferensiasi yang dipilih memberikan manfaat yang sangt bernilai bagi
pelanggan sasaran.
· distinctive
yakni
variabel diferensiasi disampaikan dengan cara yang unik/khas.
· superior
yakni
variabel diferensiasi lebih superior, dibandingkan cara-cara lain untuk
mendapatkan manfaat yang sama.
· preemptive
yakni
variabel diferensiasi yang tidak dapat ditiru dengan mudah oleh para pesaing.
· affordable
yakni
pembeli bersedia dan mampu membayar diferensiasi yang diberikan perusahaan
· profitable
yakni
perusahaan bisa mendapatkan keuntungan dari upaya mengintroduksi diferensiasi
yang dimaksud
Ø mengkomunikasikan bauran
pemasaran untuk menyampaikan pesan yang konsisten.
umumnya
strategi positioning yang bisa dipilih oleh perusahaan adalah sebagai berikut:
· attribute
positioning
yakni
perudahaan memosisikan dirinya berdasarkan atribut tertentu; misalnya; ukuran,
keamanan, komposisi bahan, pengalaman dalam bidang yang digeluti, dst.
· benefit
positioning
yakni
produk diposisikan sebagai pemimpin dalam manfaat tertentu; misalnya; pasta
gigi untuk memutihkan gigi, mencegah kerusakan gigi, menyegarkan mulut, menjaga
kesehatan gigi, dst.
· use or
application positioning
yakni
produk diposisikan sebagai pilihan
terbaik untuk kelompok peakai tertentu; misalnya; bodrex diposisikan sebagai
obat yang boleh diminum sebelum makan, dan sanaflu diposisikan sebagai obat flu
yang tidak menimbulkan rasa ngantuk. dst.
· user
positioning
yakni
produk diposisikan sebagai pilihan terbaik untuk kelompok pemakai tertentu;
misalnya; kamera instant untuk para amatir; dan kamera canggih untuk para
pemakai professional.
· competitive
positioning
yakni
klaim produk dihubungkan dengan posisi persaingan terhadap pesaing utama;
misalnya; Avis menyatakan dirinya sebagai “The Un-Cola” dan pepsi menempatkan
dirinya sebagai Generation Next.
· product
category positioning
yakni
produk diposisikan sebagai pemimpin dalam katagori produk tertentu; misalnya;
permen kopiko diposisikan sebagai kopi dalam bentuk permen, bukan permen rasa
kopi.
· quality or
price positioning.
yakni
perusahaan berusaha menciptakan kesan/citra berkualitas tinggi lewat harga
premium atau sebaliknya menekankan harga murah sebagai indicator nilai; contoh
sepeda motor buatan RRC yang membanjiri pasar Indonesia dengan focus pada harga
ekonomis.
Peletakan produk di toko Alfamart memang dikelompokkan sesuai dengan kategori barangnya. Untuk daftar makanan ringan snack di Alfamart, tidak akan dicampur dengan alat-alat kebersihan, kesehatan, atau kosmetik seperti wardah dan merk lain.
BalasHapusMakanan ringan alfamart biasanya saya jumpai di rak sebelah kiri, meskipun ini tidak pasti juga sih, sesuai dengan tata letak dari toko Alfamart itu sendiri.
Saat jalan-jalan ke pantai, kolam renang, atau liburan ke Bandung, Palembang, dan tempat lain, di pertengahan perjalan, saya sering membawa bekal jajanan enak Indomaret atau Alfamart
Yang gak akan ketinggalan, tentu saja air minum yang saya beli juga di Alfamart atau Indomaret, dan air mineral baik merk AQUA atau merk laia.
Baca Harga Aqua Galon di Alfamart
Membawa jajanan alfamart atau indomaret saat jalan-jalan merupakan hal yang wajib karena kalau tiba-tiba laper atau kehausan bisa langsung makan bekal snack tadi.
Membeli jajanan indomaret atau snack alfamart juga biasanya lebih murah dibandingkan beli di warung, apalagi warung di tempat wisata yang harganya jauh dimahalkan.
Oleh karena itu, membeli cemilan alfamart atau indomaret pasti jadi rutinitas saat kami akan jalan-jalan ke berbagai tempat wisata yang ada di Lampung.
Kita bisa membeli scank Happy Tos, Tiptop yang sedang promo minggu ini, serta jajanan enak indomaret lainnya.
Daftar Isi Artikel
Daftar Makanan Snack Enak di Alfamart Untuk Cemilan Ringan dan Jajanan Anak Plus Harganya
1. Makaroni panggang, snack merk Alfamart Favorit saya
2. Taro, jajanan anak di Alfamart yang tetap eksis dari jaman saya kecil hingga sekarang
3. Nyam-nyam, cemilan yang biasa dibeli anak saya
4. Chitato, snack keripik kentang di Alfamat yang gurih nikmat
5. French Fries, jajanan kerupuk kentang nikmat di Alfamart
6. Potabee, snack keripik kentang yang disukai anak-anak
7. Kacang Atom Garuda Pedas, cemilan di Alfamart favorit kami sekeluarga
8. Qtela dan Kusuka, cemilan keripik singkong di Alfamart dan Indomaret
9. Wafer tango pouchs, snack di alfamart yang praktis kalau mau dibawa traveling
10. Kacang kulit baik Garuda maupun Dua Kelinci di Alfamart
Daftar Makanan Snack Enak di Alfamart Untuk Cemilan Ringan dan Jajanan Anak Plus Harganya
Dari daftar makanan di Indomaret dan Alfamart, jika kita lihat, jenis snack dan cemilan yang dijual di kedua minimarket ini memang hampir sama.
Di kedua minimarket ini pasti ada cemilan keripik singkong, kacang atom, aneka jenis roti dan kue, jajanan khas merk Indomaret dan Alfamart, dan pasti ada juga keripik kentang serta jagung yang dijual.
Meskipun seringkali lokasi toko kedua minimarket ini berdekatan, harga snack di alfamart dan indomaret biasanya ada perbedaan.
Oleh karena itu, bisa saja kita survei harga dulu sebelum membeli jajanan cemilan ringan di alfamart dan indomaret hehe.
Berikut ini beberapa jenis snack makanan ringan enak di Alfamart yang enak buat jajanan saat bepergian:
1. Makaroni panggang, snack merk Alfamart Favorit saya
Salah satu snack paling enak yang dijual di Alfamart adalah makaroni panggang. Snack Alfamart ini memang asli produk dari Alfamart.
Saat suami saya ke Jakarta, terkadang membawa pulang snack makaroni panggang ini. Pertama kali kenal snack makaroni panggang juga saat suami pulang dari Jakarta.
Anak saya pun suka banget sama snack Alfamart Makaroni Panggang yang rasanya gurih dan tidak pedas, cocok buat cemilan santai.
Sayangnya, jajanan makanan ringan di Alfamart ini tidak ada di Alfamart Lampung.