terlahir untuk sebuah nama diantara titian kemunafikan
di besarkan jauh dari kesenangan
mendewasakan dalam belaian keserakahan
ketidak tahuan tentang siapa aku, ketika langitpun tak tau siapa dirinya.
keluasan hampaan diatas sana selalu menyapa dikala sang surya berlalu
tangisan membanjiri bumi-bumi perantauan.
bertabur hiasan topeng-topeng kebusukan
siapakah aku, ketika anginpun tak tau siapa dirinya
amarah semesta tengah bergelora dalam tubuhnya yang renta
lidah api untuk mata kehidupan pun berbicara
rintihan pepohonan memendam derita waktu untukmu.
siapakah aku.....
berdiri hanya untuk bersaksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar